Kalau boleh narik keswimpulan
sendiri nih ya...
Mungkin kamu sama dengan aku, gak pernah bisa lepas
gak akan bisa.. dari dulu sampai sekarang tuh kayak gini terus, nggak tau
kenapa bisa kayak gini. Dan semoga aja apa yang Rara fikirkan itu bener,
walaupun nggak pernah ngomong secara langsung—sama-sama payah deh intinya
:D—tapi mungkin memang seperti itu. Ngerti nggak sih Rara
ngomong apaan?? Mhehehheehe ya intinya gitu deh.
---
Rindu yang sangat hebat,hanya
bisa menuliskan aksara-aksara ini tanpa diketahui olehnya. Didalam ruangan yang
dipenuhi oleh sesakku. Bantal, guling, kasur, meja, lemari hanya menjadi saksi
bisu akan kesesakkan yang kian penuh ini. entah aku yang terlalu percaya diri
atau memang seperti ini adanya?? Yang jelas dulu, sekarang, nanti adalah sama. Walaupun dalam kenyataan
telah berubah tapi aku akan tetap sama.
Terkadang bisikku berkata lirih,
“move on !!! apa kamu mau stuck disini terus??”. Oke aku berusaha untuk merubah keadaan hati, tapi apa?? Hanya dusta yang
tercipta, mengatakan apa yang sebenarnya tak ingin ku katakan. “apakah ini
jalannya??”. Batinku menjawab dalam jerit “jelas ini salah!! Salah besar!”.
Lalu semua ini sama saja dengan aku membohongi diri sendiri membohongi rasa yang sama sekali benci akan
kebohongan. Apakah benar hukumnya jika seseorang terpaksa berbohong untuk
menjaga perasaan orang lain? Apakah benar hukumnya seseorang terpaksa berbohong
untuk meredam suasana—memperbaiki keadaan. Apakah hal seperti ini memang lazim
dilakukan oleh segelintir orang???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar